Tuesday, August 23, 2011

NALURI IBU

Penulisan kali ini adalah terkait rapat dengan perasaan.
Maka sila sediakan sekotak tisu jika perlu.
Dan penulisan kali ini terhasil tatkala sedang jiwa-jiwa sama practicum.
Maka silalah memakai helmet jika perlukan perlindungan sementara.

( Set induction )
Dah dapat agak tak apa penulisan kali ni?
Kenapa kita nak berbicara tentang naluri ibu?
Ada apa peri pentingnya pada kehidupan kita sehari-harian?

( Presentation )
Semestinya naluri ibu itu tersangat istimewa dan tersangatlah sangatlah istimewa.
Hanya tautan antara anak dan ibu saja yang dapat memahami betapa istimewanya naluri ibu ini.

Dan kenapa pula kita berbicara tentang ibu dan bukan ayah?
Kerana agama telah mengajarkan kita dan disebutkan sebanyak tiga kali, hormatilah ibu mu dan yang kemudiannya barulah ayah mu.
Maka terjawab bukan betapa tingginya kedudukan seorang ibu?
Bagaimana pula kita menghargai naluri seorang ibu kita? Apa kita melihatnya dengan pandangan mata kosong atau dengan pandangan mata hati? Sama-sama fikirkan dan renungkan Inshaallah.

( Practice )
Ya, cerita kali ini marilah kita terkaitkan dengan kehidupan peribadi penulis. (Apa kes la ni formal sangat, hentam saja la)

Dalam kebanyakan kes dan peristiwa dalam hidup ni, bila direnung kembali, ibu lah orang pertama yang akan tahu tentang kita, ibu lah orang pertama yang akan merasa apa kita rasa dalam hati, ibu lah orang pertama yang akan menyokong pekerjaan baik kita dan segalanya adalah ibu lah yang pertama. Meskipon kita ketika itu duduk jauh bangat secara jaraknya daripada ibu tersayang.

Pada saya, perkara tersebut di atas tersangat tak dapat disangkal. Meski betapa palsunya gagah perkasa dan sedaya usaha cuba saya sorokkan apa-apa perkara menyedihkan dalam diri dek tak mahu ibunda tercinta risau, tapi ibu lah terlebih dahulu yang dapat menghidu. Walaupon pada ketika itu saya tak ada di depan matanya.

Buktinya, secara ketentuan Allah ibu akan meng-SMS tanya apa jadi hari ini? Macam tahu je anaknya di perantauan tengah terduduk menangis selama 2 jam.
Buktinya, macam tahu je ibu apabila dengan ketentuan Allah menelefon anaknya yang pada saat itu sedang hendak melencong melakukan sesuatu yang tak diizinkan. Hebat tak?
Buktinya, bila anak pulang ke rumah telah tersedia segala macam juadah dan upah macam sudah tahu anaknya dalam mood gembira.
Juga dengan bertimbunnya lagi kebuktian yang tak disenaraikan.

Dan akhirnya, ayah yang menjadi cemburu. Haha! (ok, dalam keadaan formal tak boleh gelak-gelak)

( Production )
Tefikirkah kita adakalanya kita ini terlebih pentingkan orang lain tanpa sedar - seperti contoh rakan kita?
Buat yang pernah atau sedang berpacaran (ini adalah bukan sebuah bentuk galakan) terfikirkah kita siapakah yang kita cari masa gembira dan siapa yang kita cari masa sedih? - Ku tinggalkan soalan ini untuk sama-sama kita fikirkan.

Hormati dan kasihilah ibu anda, juga ayah anda.
Pengorbanan mengandungkan anaknya selama 9 bulan - di situlah tautan naluri ibu dan anak bermula dan terus mekar dengan rahmat kasih Ilahi. Usah sekali-kali berkata 'Aaaahh' pada kedua ibu dan ayah. Bahagiakan dan doakan lah mereka selalu dan moga kita menjadi anak soleh/ah Inshaallah.

( Closure )
There is no single right word to describe how grateful and thankful I am to have such a lovely and wonderful mother in the world except Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah. She has taught me a lot of things, of how to survive in this real life. She has taught me how to care and love for others. She has shown me how she loves her mother and her mother-in-law so much. She has shown most of the things she knows and she has taught me how to respect the eldest. She has advised me about many things and she has always reminded me to be good to others. She has never expressed her anger although I know there are at times she gets upset with me or us - the siblings. Instead, she never fails to put a smile on her face and showers her love to us endlessly. Of what I have now, I would like to thank Allah for giving this wonderful opportunity to have such a great mother and may He bless her throughout her life, becomes an unconditional lover to her most beloved husband and an inspired teacher to her beloved students. Ultimately, may she become one of His lovers and rest peacefully in His jannah - in the hereafter Inshaallah.

Silalah menjadi anak yang AWESOME selepas penat ibu mengandung selama 9 bulan (upon reflecting my friends' experience giving birth to their children - ianya cukup menginsafkan) dan juga jerih payah ayah mencari rezeki dan membimbing kita menjadi seorang MANUSIA!

Tak rugi apa berbuat baik kepada mereka. Yakin! =)

No comments: